“Kamu harus tahu bahwa tak semua orang mampu terdeteksi isi pikirnya, bisa jadi seseorang yang dekat denganmu lebih tamak dan rakus dibandingkan dengan seseorang yang kau curigai keburukan tingkah lakunya”.
Quotes tersebut sengaja kutulis ketika setelah pulang dari ruang kepala sekolah pada senin sore. kehilangan barang- barang berharga atau pun beberapa kepingan rupiah kadang hadir dimana saja dan kapan saja tanpa diduga. Pencurian datang dengan kesempatan yang tepat, kesempatan itu bisa jadi karena sipelaku sedang kepepet tidak ada uang dan bisa juga sikorban yang asal taruh uang tanpa pikir orang lain tidak tergiur dengan kepemilikannya tersebut.
“Hati- hati aja, kaka percaya sama Bunga, jaga Sekolah dengan baik” Itu Suara ka Lina saat memulai percakapan tadi siang tanpa diduga sebelumnya. Bunga Pertiwi yang tidak tahu apa- apa segera menanyakan apa maksud ucapan dari lawan bicaranya itu. “Maksudnya kak?” tanyanya tidak mengerti. Ka Lina yang diberi amanah oleh sekolah sebagai pembina pramuka segera mendekat ke arah Bunga.
“Kamu ingat Lima hari yang lalu saat kepala sekolah mengumpulkan anggota kelasmu yang disuruh menulis apa saja yang pernah diambil masing-masing dari kalian di dalam kelas?” tanya ka Lina dengan suara yang sedikit dipelankan. Bunga yang saat itu sudah lelah karena aktifitas disekolah yang padat segera mengingat kembali tentang lima hari kebelakang.
“Iya kak, Bunga ingat” ucap bunga seraya membenarkan posisi duduknya. Di sekolah Menengah Atas (SMA) Samudra 28 Indonesia, kehilangan sedang marak- maraknya, apalagi di kelas Bunga pertiwi, kelas 11 IPA 4, kehilangan nyaris setiap hari. Mulai dari kehilangan Uang yang jumlahnya lumayan banyak, ada juga kehilangan barang- barang tertentu milik siswa maupun guru, baik itu Hand phone yang disimpan di rak penyimpanan Utama, alat tulis, kaos olah raga yang disimpan di dalam tas, bahkan kehilangan sepeda motor. Miris memang, tapi itu semua masih menjadi misteri tentang siapa yang mengambilnya, tidak sedikit yang mengaggap bahwa kehilangan tersebut disebabkan dari makhluk halus, ada yang beranggapan juga bahwa pencurian itu berasal dari orang luar sekolah, dan ada juga yang berpendapat bahwa sipencuri tersebut ialah orang dalam yang ada dilingkungan sekolah.
“Bukan tuyul Bunga, yang mengambil itu ya orang- orang situ aja” tandas ka Lina setelah beberapa kali Bunga tidak percaya dengan apa yang ka Lina ucapkan padanya. Ka Lina bahkan menegaskan bahwa yang menjadi pelaku pencurian tersebut bukanlah hanya satu orang, bahkan lebih dari Empat orang. Mendengar hal itu Bunga hanya menelan ludah, tak disangka beberapa dari teman dekatnya menjadi si pelaku dalam korban yang menjadi pembicaraan hangat disekolahnya akhir- akhir ini.
“Ya intinya hati- hati aja ya Bunga, tidak semua orang yang kelihatan diluarnya baik itu aslinya baik, bisa jadi yang terlihat diluarnya seperti preman malah berhati malaikat” jelas Ka Lina menegaskan perkataannya kembali. Bunga lalu balik bertanya tentang hal tersebut pada kaka pembina pramukanya itu, “Lalu kaka tahu siapa saja yang menjadi pelaku pencurian itu?”. ka Lina tersenyum mendengar pertanyaan yang barusan Bunga tanyakan padanya, “iya kaka tahu semuanya”.
“Dari mana kaka tahu si pelakunya itu mereka?” tanya Bunga setelah ia mengetahuan siapa saja yang menjadi dalang dibalik peristiwa yang memalukan tersebut. Kak lina berdiri dari tempat duduknya, kemudian ia berjalan perlahan menuju ke arah pintu ruang OSIS, “Kaka tahu dari kertas yang kalian tulis lima hari yang lalu di ruang kepala sekolah”.
bunga memejamkan matanya, hatinya bergemuruh tidak karuan, lalu ia menatap ke arah ka lina yang ada disampingnya. keduanya saling menatap satu sama lainnya, setelah beberapa menit Bunga pun pamit dari hadapan kak Lina. Sore itu ia sadar bahwa menilai seseorang itu bukanlah dari penampilan luar saja, ia lalu bergumam dalam hatinya, “akankah aku mampu merubah teman- temanku yang terbiasa mencuri menjadi manusia yang dirindukan Syurga?” pertanyaan tersebut ia tanam dalam hatinya guna untuk merubah teman temannya dan untuk peringatan pada dirinya sendiri agar terhindar dari sifat dan perbuatan yang dibenci oleh Allah SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar